Rabu, 13 November 2013

Nenek di Bawah Pohon


Masih di tempat yang sama. Di bawah pohon.
Tak peduli tepat di kanan kirinya ada bangku kayu, lebih tinggi dan lebih bersih. Nenek itu selalu memilih duduk di bawah, diantara dua bangku kayu, tanpa sehelai kain pun sebagai alas, beratapkan daun dan ranting pohon.
Aku melihat si Nenek ketika masuk atau keluar kampus. Kalau sedang tidak terburu-buru, aku sempatkan menyapa si Nenek, "Mbah..." sambil tersenyum. Lalu Nenek akan membalas sapaanku dengan menganggukkan kepala dan berkata "ati-ati, nak" atau "pagi-pagi kok sudah berangkat, nak".
Atau saat pulang kuliah dan cuaca lagi panas-panasnya, si Nenek akan berkata "Kok nggak bawa payung, nak, panas, nak....." Dan tidak lupa selalu berkata "ati-ati, nak".
Atau saat langit lagi baik hati menurunkan gerimis, si Nenek akan berkata "Gerimis, nak. Kok nggak bawa payung..." Kemudian, seperti biasa berkata "ati-ati, nak".
Dialog antara aku dan Nenek memang selalu singkat seperti ini. Walapun begitu, kalau si Nenek nggak ada, mataku selalu mencari-cari sambil bertanya-tanya pada diri sendiri, "Kok Mbah nggak ada?" ; "Apa Mbah pindah tempat?" ; dan lain-lain.
Tiga semester aku mengamati Nenek. Tubuhnya kurus. Ada gurat-gurat lelah di wajahnya. Mungkin usianya sekitar tujuh puluhan. Dengan baju yang lusuh. Baju khas nenek-nenek Jawa. Mengingatkanku pada cara berpakaian Nenekku dari garis Ibu.
Aku selalu merasa iba saat melihat si Nenek. Duduk sendiri, melihat orang-orang yang lalu lalang di depannya. Tanpa orang-orang itu sadari kalau ada si Nenek yang duduk mengamati langkah kaki mereka. Jarang sekali orang-orang menyapa si Nenek atau sekedar menoleh. Tapi untungnya, terkadang ada Pak Satpam kampus yang menemaninya ngobrol dan aku turut senang untuk itu.
Aku nggak pernah tau darimana si Nenek berasal. Rumahnya dimana? Sebenarnya apa yang Nenek itu lakukan di situ? Kemana anak-cucu si Nenek? Kenapa anak-cucunya membiarkan si Nenek duduk di situ panas maupun hujan? Apa mereka nggak khawatir?

Iya, aku heran. Apa Nenek itu punya anak-cucu? Kalau punya, di usia-nya yang sudah rentah seperti sekarang, seharusnya Nenek hanya bersantai di rumah. Diperhatikan dan dilayani. Bukan seperti sekarang, kedinginan dan kepanasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar