Senin, 02 Juli 2012

Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela

Dari sekian-sekian-sekian novel yang aku baca, salah satu novel yang ceritanya paling membekas adalah novel berjudul Totto-Chan: Gadis Cilik di Jendela.
Aku baca novel ini udah dari kelas sepuluh. Dan aku langsung tertarik ketika baca sinopsisnya. Padahal sebenernya aku nggak suka novel terjemahan. Sukanya novel yang bener-bener produk dalam negeri. Tapi kesan-ku sama novel ini beda. :)

Ini sinopsisnya :

Ibu guru menganggap Totto-chan nakal. Padahal gadis cilik itu hanya punya rasa ingin tahu yang sangat besar. Itulah sebabnya ia gemar berdiri di depan jendela selama pelajaran berlangsung. Karena para guru sudah tak tahan lagi, akhirnya Totto-chan dikeluarkan dari sekolah.
Mamapun mendaftarkan Totto-chan ke Tomoe Gakuen. Totto-chan girang sekali. Di sekolah itu para murid belajar di gerbong kereta yang dijadikan sebagai kelas. Ia bisa belajar sambil menikmati pemandangan di luar gerbong dan membayangkan sedang melakukan perjalanan.
Di Tomoe Gakuen, para murid juga boleh mengubah urutan pelajaran sesuai keinginan mereka. Ada yang memulai dari belajar fisika, ada yang mendahulukan menggambar, ada yang ingin belajar bahasa dulu, pokoknya sesuka hati mereka. Saat makan siangpun para murid berkumpul di Aula dan makan makanan sesuatu dari laut dan sesuatu dari pegunungan. Karena sekolah itu begitu unik, Totto-chan pun merasa betah bersekolah di tomoe Gakuen.
Walalupun belum menyadarinya, Totto-chan tidak hanya belajar fisika, berhitung, musik, bahasa, dan lain-lain. Disana ia juga mendapatkan banyak pelajaran berharga tentang persahabatan, rasa hormat, danmenghargai orang lain, serta kebebasan menjadi diri sendiri.
Di Tomoe juga, Totto-chan sangat menghormati dan menyayangi kepala sekolahnya. Bapak Sosaku Kobayashi. Ia sangat baik dan perhatian pada imajinasi anak-anak. Totto-chan berjanji pada Pak Kobayashi untuk menjadi guru di Tomoe. Ia juga akan selalu ingat dengan pesannya. “Kau memang anak yang baik, kau tahu itu?”. Begitulah pesannya.
Tomoe Gakuen terbakar habis karena dibom oleh pesawat pembom B29. Banyak bom membakar gerbong-gerbong yang berfungsi sebagai kelas. Totto-chan mengungsi bersama keluarganya. Ia sedih karena Tomoe Gakuen terbakar habis.

Nah, dari sinopsisnya aku langsung tertarik. Dan terbayar dengan kepuasan ketika udah baca isinya. Terlebih ketika sampai pada bagian sekolah baru Totto-Chan. Sekolah yang super unik. Pasti betah banget kalo ada sekolahan kayak gitu. Bapak Kepala Sekolahnya juga super baik dan memperhatikan imajinasi anak-anak. Kelasnya juga dari gerbong kereta. Pasti seruu. Udah gitu kita bebas memilih pelajaran sesuka hati. Kan enak banget, sesuai dengan suasana mood saat itu, belajar jadi lebih enjoy.Sosok Totto-Chan terlahir sesuai realita di dunia nyata. Di dalam diri anak-anak memang penuh dengan segudang rasa ingin tau. Dan hasrat ingin tahu itu harus kita jawab dan luruskan. Anak-anak juga penuh imajinasi. Biarkan mereka berimajinasi untuk mengembangkan pola pikirnya. Bukan malah kayak sikap sekolah Totto-Chan yang pertama, dikeluarin dari sekolah --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar