Minggu, 08 Januari 2017

Trouble

Ada satu hal yang mengganggu pikiranku. Sangat mengganggu. 
Rasanya ingin ku usir begitu saja. Tapi susah. Susahnya sudah mengalahkan rumus matematika.

Pikiranku terlalu lancang membuat suatu penilaian. Bukankah tidak seharusnya aku sembarangan menilai? Berani-beraninya sok menilai. Siapalah aku, cuma makhluk-Nya yang sama.

Tapi, pernah tidak kamu begitu membenci apa yang kamu pikirkan?
Aku sungguh mengalaminya.
Semakin dibenci justru semakin menghantui. Muncul terus-terusan tanpa ampun. Angker sekali.

Apalagi kalau yang dipikirkan sudah bersekongkol dengan hati. 
Masalahnya jauh lebih rumit. Bahkan aku berdebar. Debarannya lebih kuat dari ketika aku berdiri di lantai Mall tertinggi lalu menatap ke lantai terbawah. 

Berdoa memang sedikit menenangkan. Tapi tidak mampu mengusir pikiran itu jauh-jauh. 
Apa doa-ku yang kurang khusyuk?

Nb.:
Bukan. Tulisan ini bukan soal kegalauan cinta. Aku tidak seromantis itu. 

Rabu, 04 Januari 2017

2017

Bukan di penghujung tahun lagi. Tahun dengan kalender baru benar-benar sudah dipijak. Sudah Januari lagi. Desember masih lama.
Padahal Desember baru kemarin.
Ah, bahkan Desember baru berlalu tiga puluh enam menit yang lalu ketika aku mengetik tulisan ini.
Juga baru beberapa menit berlalu sejak percikan kembang api mewarnai langit hitam. 
Benar-benar masih baru. Ya, namanya juga tahun baru. 

Biasanya, yang menggandeng kata 'baru' bisa bikin senang. Baju baru, sepatu baru, hp baru... 
Tahun baru?
Eh, kok beda. 
Definisi baru yang berbeda. Atau cuma perasaanku saja? Sementara di luar sana banyak yang sibuk berpesta. Sudah mengatur rencana matang untuk menghabiskan malam yang setahun sekali ini.
Entahlah, bagaimana mendeskripsikan perasaan semacam ini...
Rasanya sama kayak ditinggal bulan Ramadhan. Ada senangnya, tapi banyakan sedihnya. 
Seperti ada yang terlewat.
Seperti ada waktu yang disia-siakan.
Seperti ada kesempatan yang diabaikan.

Apapun itu, yang berlalu, percuma jika menjadi sesal.
Helaan nafas berat saat melepas kalender tahun 2016, telah berganti dengan doa dan harapan ketika kalender tahun 2017 terpasang di dinding.

Ada begitu banyak "semoga" yang ku "aamiin"-kan.

Sampai jumpa lagi Desember! Salah satu doaku, semoga kita berjumpa lagi.